3 Maret 2016

TABIR GAIB MASJID BANTEN LAMA



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang,
Para pembaca blog PHNA yang berbahagia. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. 
Sajian ini merupakan kiriman ke dua dari sosok spiritualis muda berbakat yang telah berkenan mengirimkan secuil pengalaman hikmah yang beliau alami. Tak lain dan tak bukan beliau adalah Ki Gusti, ketua sekaligus sesepuh Komunitas Spiritual Indonesia BHINEKA TUNGGAL IKA. Selain aktif di komunitas yang dipimpinnya, beliau juga aktifis dan tim di Padepokan Prana Lewu Jakarta Pusat pimpinan Ki Prana Lewu yang sudah tak asing lagi di telinga para spiritualis sekaligus penggemar acara mistik Jejak Paranormal yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. 
Akhirnya admin mengucapkan selamat membaca, semoga bermanfaat untuk menambah khasanah budaya Spiritual Nusantara…!!

TABIR GHAIB MASJID BANTEN LAMA
Sebelumnya puja dan puji syukur allhamdulilah saya panjatkan kepada Sang Pencipta atas nikmat yang tak terduga yang kita dapatkan dalam setiap hembusan nafas.

Undangan Ghaib
Sebuah kejadian perjalanan spritual diawal tahun 2005, sebuah pengalaman Gaib pribadi saya sendiri sebagai pecinta dunia mistis. Dalam suatu kesempatan pada hari jumat entah itu tanggal berapa saya lupa, ada suatu undangan gaib untuk bersilaturahmi ke arah Banten tepatnya Masjid Agung Banten lama.

Pada waktu itu saya pribadi belum sadar akan undangan itu, karena saya berfikir saya diundang ke masjid berarti harus rajin sholat. Itu tafsiran awal saya, tetapi pada hari sabtu sorenya ada kejadian tak terduga. Saya didatangi sosok Rijaul Gaib yg mengaku penghuni masjid Banten tersebut. Sosok itu mengatakan bahwa saya diundang datang, karena di sana ada yang menunggu. Saya sempat komunikasi dan ternyata di sana ada makam Waliyulah Asyai Syeh Sultan Maulana Hassanudin putra dari Asyai Syeh Sunan Gunung Jati.

Pada malam harinya saya memanjatkan sebait doa kepada Sang Pencipta untuk ketetapan hati saya agar terhindar dari godaan dan gangguan jin yg selalu menggoda iman. Seiring telah terpanjatkan doa saya, allhamdulilah daya tarik ke masjid tersebut semakin kuat. Dan akhirnya pada esok harinya saya memantapkan hati untuk mendatangi Masjid Banten Lama dengan niat mencari ridho Allah atas isyaroh ghaib yang saya terima.

Senin sore saya telah tiba di Stasiun Karangantu. Stasiun tersebut letaknya tak jauh dari Masjid Agung Banten. Didalam perjalanan terlihat pemandangan yang begitu indah. Hamparan sawah nan hijau dan sebuah benteng sejarah Surosoan Museum Purbakala memberikan nuansa hati yang begitu tenang dan damai bagi diri saya pribadi. Semua itu mengingatkan saya disaat-saat pulang ke rumah sendiri.
Sesampainya di lokasi masjid, saya istirahat sebentar untuk melepas lelah. Sebotol air putih yang saya bawa dari rumah, mengalir di tenggorokan saya dan terasa sangat segar sekali. Perlu pembaca ketahui bahwa kegiatan ibadah di Masjid Agung selain sholat, mengaji dan berzikir, kita bisa berziarah ke makam Asyai Syekh Sultan Maulana Hassanudin yang letaknya tak jauh dari lokasi masjid.


Perasaan bingung menghampiri diri saya. Dalam benak pikiran saya tergambar apa yang harus aku lakukan disini, sedangkan disini tidak ada petunjuk sama sekali. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menikmati pemandangan sekitar masjid dan sekedar berniat dalam hati barang kali ada petunjuk yang akan menghampiri saya. Lama saya berkeliling, petunjuk tak saya dapatkan. Rasa lelah dan lapar menghampiriku, akhirnya saya mampir ke warung untuk sekedar membeli makanan, kopi dan rokok kretek kesukaanku. 

Bertemu sosok Rijalul Ghaib
Tak terasa jarum jam telah menunjukkan pukul 01.25 dini hari. Saya pun masih terjaga di samping menara di depan masjid untuk menikmati dinginnya suasana malam serta ditemani segelas kopi dan rokok kretek kesukaanku. Ketika saya sedang asyik menyeruput segelas kopi tiba-tiba saya dikagetkan dari arah depan gerbang. Tepat di depan menara segumpal asap tipis bermunculan. Bersamaan dengan itu hadirlah sebuah energi metafisik yang menyuruh saya untuk diam. Akhirnya fenomena Gaib terbuka di depan mata saya, dari arah gerbang terlihat prajurit bermunculan lalu lalang.

Akhirnya lama kelamaan suasana berubah seperti keadaan masa lampau. Subhanallah…!! Betapa hebat kekuasaan Allah. Ketika keheranan menyelimuti diriku tiba-tiba muncullah sesosok wanita keibuan menyapa saya.
"Assalamualaikum wahai cucu nabi adam, umat nabi Muhammad! alhamdulilah telah datang memenuhi undangan saya. Perkenalkan nama saya adalah Nyai Ajeng Sufi. Saya merupakan Rijalul Ghaib dari kerajaan Kaibon yang letaknya tidak jauh dari kesultanan Banten. Janganlah kaget melihatku, syukurilah bahwa hanya atas kehendak Allah saja yang telah mempertemukan kita disini. Wahai cucuku, kamu bisa panggil saya dengan sebutan ibunda. Mari bunda ajak keliling di area ini agar kamu memperoleh tambahan hikmah dan keluasan ilmu Allah yang belum kamu ketahui!" katanya dengan penuh kelembutan.
Seperti terhipnotis, tanpa ucap sepatah katapun saya langsung mengikuti Bunda Nyai Ajeng Sufi tersebut.


Di dalam keheningan malam suasana Masjid Banten berubah. Terlihat banyak pohon kelapa yg tinggi, prajurit-prajurit lalu lalang di sana sini juga terlihat beberapa kandang kuda, dan subhanallah…!! pas di area depan masjid terdapat perlengkapan senjata perang zaman dahulu seperti tameng, tombak, pedang dan aneka macam panah. Setelah berkeliling di area masjid, Bunda mengajak saya ke arah benteng Surosoan. Ajaib…!! disaat keluar dari area masjid kejadian aneh terjadi pada diri Bunda. Subhanallah…!! Bunda berubah menjadi sangat tinggi sekali. Saya taksir kira-kira tingginya mencapai 3 meteran. Dalam hati saya berkata, aneh…sekali, kok hanya tingginya saja yg berubah, sedangkan badannya tetap sama.   Sesampainya didepan benteng Bunda berbicara dengan logat sunda campur jawa yang kurang saya pahami. Saya hanya terdiam mendengarkan Bunda berbicara.

Setelah beliau berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah besar seperti gempa bumi, seakan ada yang ingin keluar dari dalam benteng tersebut. Saya hanya diam, takjub dan heran melihat kekuasaan allah yang begitu dahsyat. Pada saat itu saya melihat keluarnya makhluk dengan kepala seperti ular. Dan ajaibnya kepala tersebut bukan satu, melainkan berjumlah dua. Lagi-lagi saya cuma bisa mengucap Maha Kuasa Allah dengan segala ilmu dan kekuasaanNya. Selain itu keanehan makhluk tersebut adalah berbadan besar sekali seperti gajah, mempunyai 4 buah kaki, dan subhanallah…ekornya berwarna hijau kemasan yang mungkin tidak ada makhluk seperti itu di dunia nyata ini. 

Setelah takjub akan perwujudan makhluk itu, kemudian saya berkonsentrasi, dan mencoba menjalin komunikasi dengan sosok tersebut. Alhamdulillah, akhirnya komunikasi terjalin dengan sangat apik. Dalam komunikasi ghaib tersebut makhluk itu bercerita bahwa dia merupakan perwujudan dari sebuah pusaka Keris Naga Kembar yang dimiliki Pangeran Jayakarta, yang mana tugas dari makhluk itu adalah menjaga wilayah Benteng Surosoan.  Komunikasi tidak terjalin lama karena saya hanya berkenalan saja dengan sosok itu. Disaat saya berkenalan, kulihat Bunda hanya tersenyum memandangku.


Ijazah ilmu ghaib
Setelah perkenalan selesai, akhirnya Bunda dengan wujud telah yang berubah normal kembali, mengajak saya kembali menuju masjid. Di masjid itu saya diberi berbagai wejangan khusus perihal spritual dan ijazah tata cara keilmuan supranatural khusus. Selain itu Bunda juga memberikan sebuah kenang-kenangan sebagai hadiah yang berupa mustika.

Akhirnya tak terasa waktu sudah hampir subuh. Setelah semua kejadian itu berlalu, kemudian Bunda pamit pulang dan berpesan kepada saya agar merawat mustika itu baik-baik karena kelak akan berguna untuk menolong sesama. Ajaib…!! dalam sekejap Bunda langsung hilang dari pandangan mata saya dan tak lama kemudian azan subuh berkumandang.

Mustika Pemberian Bunda
Mendengar azan telah berkumandang saya segera bersiap mengambil air wudhu untuk melakasanakan sholat subuh berjamaah di masjid itu. Setelah jamaah sholat subuh selesai, saya membuka dan mencoba meneliti mustika pemberian Bunda itu. “Subhanallah…!! betapa indahnya mustika ini” batinku. Tak henti-hentinya batinku mengucapkan Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah atas semua limpahan hikmah yang dianugrahkan kepadaku melalui pertemuan ghaib ini.  

Para pembaca yang budiman, akan saya beberakan salah satu keilmuan yang telah diijazahkan oleh Rijalul Ghaib Bunda Nyai Sufi tersebut diatas. Semoga keilmuan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian sebagai bekal untuk menjalani kerasnya kehidupan dan tentunya sebagai pengantar amal ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun keilmuannya adalah sebagai berikut:

Amalan:
“YA ALLAH, YA RAHMAN, YA RAHIIM, YA KARIIM.”
Tata cara:
Amalkan amalan diatas sebanyak 333 x ketika dalam kesulitan atau menginginkan suatu hajat khusus. Amalkanlah dengan ikhlas dan istiqomah hanya mengharap ridho Allah semata. Semoga dengan amalan diatas segala apa yang diinginkan dapat terlaksana dengan izin Allah tentunya.

Akhirnya saya tutup artikel ini, mohon maaf..!! tidak bisa semua saya ungkapkan disini karena keterbatasan waktu dan tempat.


Oleh:
Mas Eko (KI GUSTI)

Ketua sekaligus Sesepuh Komunitas Spiritual Indonesia
BHINEKA TUNGGAL IKA Jakarta Pusat

SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.