2 Maret 2016

KEAJAIBAN SEBUAH DOA




Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Dalam sajian kali ini admin akan mencoba mengupas tentang perihal pentingnya sebuah doa. Artikel ini diambil dari sebuah kitab karya ulama’ besar yang sudah mahsyur di seluruh penjuru dunia dan telah menulis ratusan kitab yang menjadi rujukan di pesantren-pesantren dan berbagai universitas seluruh dunia. Beliau adalah Abu Hamid Muhammad Al Ghazali atau sering disebut Imam Ghazali.


Manusia yang percaya adanya Tuhan (non Atheis) maka hidupnya takkan lepas dari sebuah doa. Setiap usaha haruslah diiringi dengan doa agar usahanya berkah dan mendapatkan ridho Tuhan. Bahkan diantara kita ada yang sudah berdoa berkali-kali tapi tidak kunjung dikabulkan. Nah…untuk itulah maka bacalah sajian ini dengan seksama, semoga dapat menambah pemahaman perihal pentingnya sebuah doa. Akhirnya admin mengucapkan selamat membaca…!!

KEAJAIBAN SEBUAH DOA
Do’a mempunyai arti memanggil, meminta pertolongan atau memohon. Sedangkan menurut istilah ialah memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Doa adalah bagian dari pada ibadah, yang dapat dikerjakan kapan saja dan dimana saja, sebab Allah SWT selalu bersama umatnya dan selalu mengetahui segala gerak-geriknya. Allah memerintahkan kepada umatnya seupaya selalu berdoa kepadaNya. Berkenaan dengan hal ini, Allah berfirman dalam Al Qur’an:
“Berdoalah kepadaKu niscaya akan Ku kabulkan.” (QS. Al Mukmin ayat 60)
Doa merupakan obat yang sangat manjur dan banyak memberikan manfaat. Doa juga dapat menyangkal bala’ (cobaan) dan juga dapat meringankan musibah dan dapat dikatakan bahwa doa itu merupakan tiang agama, senjata bagi orang-orang yang beriman. 
Dari Ali bin Abi Thalib ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya doa itu adalah sejata bagi orang yang beriman, tiang agama, sinar langit dan bumi.” (HR. Hakim). 
Perlu diketahui bahwa hubungan antara doa dan musibah itu ada 3 perkara yaitu: 
Jika doanya lebih kuat dari pada musibah yang menimpa, maka doa itu dapat menolaknya. 
Jika do’anya lebih lemah dari pada musibah yang menimpanya maka orang tersebut akan tetap tertimpa musibah, akan tetapi dapat diringankan sedikit, dikarenakan lemnya doa. 
Jika doanya sama kuat dengan musibah yang menimpanya, maka masing-masing doa dan musibah akan saling tolak menolak. 

Baca juga: Ilmu Kasepuhan

Didalam kitab Al Hakim yang diriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah bersabda:
“Dan itu bermanfaat terhadap musibah yang telah turun dan yang belum turun. Oleh karenanya, wahai hamba Allah kalian haruslah berdoa.”
Dari Aisyah ra. ia berkata, telah bersabda Rasulullah: 
“Kewaspadaan (kehati-hatian) mu itu tidak ada gunanya menghadapi takdir. Do’a itulah yang berguna untuk mengantisipasi musibah yang telah turun ataupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah itu ketika turun dihadapi oleh doa, dan keduanya bertarung hingga hari kiamat nanti.” (HR. Hakim)
Dalam kitabnya pula beliau meriwayatkan hadits dari Taufan, bahwa Rasulullah bersabda:
“Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa. Dan tidak ada yang membantah amal pahalanya kecuali kebaikan. Sesungguhnya orang itu tidak memperoleh rizki mungkin karena doa-dosa yang dilakukannya.”

Bersungguh-sungguh Dalam Berdoa
Dalam berdoa haruslah kita kerjakan dengan bersungguh-sungguh dan itu adalah merupakan obat yang paling bermanfaat. Al Auza’i menceritakan dari Az Zuhri dari Urwah yang diriwayatkan dari Aisyah ra. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdo’a.”
Berdoa dengan sungguh-sungguh tidak hanya ketika kita sedang mengalami kesulitan saja, akan tetapi kita dalam keadaan tidak mengalami kesulitanpun haruslah bersungguh-sungguh dalam berdoa semoga Allah selalu memberikan pertolongan dan perlindungan kepada kita. Orang yang menginginkan doanya cepat terkabul haruslah bersungguh-sungguh yang artinya disamping berdoa juga berusaha, tanpa adanya usaha dari manakah Allah akan menjawab doa itu.
Misalnya orang yang minta kepada Allah rizki yang banyak akan tetapi ia tidak mau berusaha untuk mencari rizki, ia hanya berdoa saja tiap hari didalam masjid, maka dari jalan manakah Allah akan memberikan rizkiNya, apa kemudian turun dari langit begitu saja? Tidak mungkin bukan? Karena sesuatu proses di dunia ini berjalan menurut hukum alam sunnatullah yang sudah diatur olehNya. Siapa yang berusaha atau bermalas-malasan tidak akan memperoleh rizki apapun.


Jadi yang benar adalah berdoa kepada Allah misalnya meminta rizki, maka selain berdoa haruslah dibarengi dengan usaha dan jika Allah mengabulkan doa tersebut, maka Allah akan memberikan rizki lewat usaha itu tadi. Setelah kita berdoa dan berusaha maka kita serahkan semuanya kepada Allah karena Dialah Yang Maha Mengatur Segalanya. Ibnu Majjah meriwayatkan dalam kumpulan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah murka kepadanya.”
Dalam kitab Al Hakim dari hadits yang telah diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. Rasulullah bersabda:
“Janganlah kalian enggan untuk berdoa, sesungguhnya seorang tidak akan binasa bersama doa (saat ia berdoa).”


Doa seorang hamba pasti akan dikabulkan oleh Allah, akan tetapi ada hal-hal yang mempengaruhi gagalnya doa. Hal-hal yang mempengaruhi gagalnya doa adalah sifat tergesa-gesa dalam menantikan atau menunggu-nunggu kapan terkabulnya doa. Hamba yang berdoa tersebut terlalu terburu nafsu, sehingga menimbulkan rasa cemas, dan akhirnya ia tidak mau berdoa lagi, karena merasa setiap doanya tidak dikabulkan. Orang yang seperti itu adalah ibarat seorang petani menanam benih, yang pada mulanya ia selalu memberikan perhatiannya kepada benih yang ditanamnya itu, ia menyemainya dan mencabuti rumput-rumput yang tumbuh disekitarnya agar tidak mengganggu. 


Akan tetapi ketika ia melihat hasil panennya lambat dan tidak seperti yang diharapkan pada mulanya, kemudian ia meninggalkan dan mengabaikannya, maka yang terjadi bukanlah panen yang indah melainkan hanya kegagalan yang fatal, tidak ada gunanya berusaha sekuat tenaga dari awal kemudian karena kurang sabar sehingga putus ditengah jalan. Dalam hadits yang diriwayatkan olah Imam Muslim, Rasulullah bersabda:
“Akan tetapi terkabul bagi seorang hamba selam ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa, atau memutuskan silaturahmi dan selama tidak tergesa-gesa.”
Dan dalam kitab Shahih Bukhari dari hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
“Akan dikabulkan bagi seseorang diantara kalian, selama tidak tergesa-gesa (apalagi) mengatakan: Saya telah berdoa namun belum juga dikabulkan.”
Ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah:
“Ya Rasulullah apa yang disebut dengan tergesa-gesa itu? Beliau menjawab: Orang berkata, saya sudah berdoa namun saya tidak melihat ijazah untuk saya. Kemudia ia cemas karenanya, lalu meninggalkan doa.” 
Berkenaan dengan hal ini Nabi Muhammad menjelaskan dan beliau bersabda:
“Seorang hamba akan selalu baik selama ia tidak tergesa-gesa dalam berdoa.” Mereka bertanya, “Apakah maksud tergesa-gesa itu?” Rasulullah menjawab: bahwa orang tersebut berkata: “Saya telah berdoa kepada Tuhan, namun Ia belum menjawab (mengabulkan pada saya).”
SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.